SELAMAT DATANG DI BLOG PRIBADI SAYA....

Senang sekali anda mengunjungi blog pribadi saya...
Blog ini saya buat dengan maksud untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitian, materi pengajaran atau yang terkait dengan aktivitas Prodi tempat saya mengabdi...

Kamis, 18 Desember 2008

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING TANAMAN KUBIS

1. Akar Pekuk (Plasmodiophora brassicae Wor.)
Gejala :
  • Adanya bintil-bintil atau kelenjar yang tidak teratur yang selanjutnya bersatu menjadi bengkakan memanjang yang mirip batang (gada)
  • Rusaknya jaringan akar menyebabkan jaringan pengangkutan terganggu sehingga tanaman menjadi merana, daun-daunnya berwarna hijau kelabu, dan lebih cepat layu daripada daun yang biasa.
Pengendalian :
  • Mencegah masuknya P. brassicae ke daerah-daerah yang masih bebas.
  • Meningkatkan pH dengan pengapuran.
  • Mengobati tanah dengan fungisida.
2. Bercak Daun Alternaria (Alternaria brassicae) Sacc.
Gejala :
  • Pada daun terdapat becak-becak kecil berwarna kelabu gelap pada daun, yang meluas dengan cepat sehingga menjadi becak bulat mencapai diameter 1 cm.
  • Pada cuaca lembab tampak sebagai bulu-bulu halus kebiruan di pusat becak.
  • Didalam becak terdapat cincin-cincin sepusat.Pada tangkai, batang, dan polongan (buah) becak berbentuk garis.
  • Penyakit lebih banyak terdapat pada daun-daun tua. Jika pada daun terdapat banyak becak, daun akan cepat mati sehingga produksi akan terpengaruh
Pengendalian :
  • Perawatan biji dengan air panas bersuhu 50 oC selama 30 menit.
  • Pada petsai sering diperlukan penyemprotan dengan fungisida.
3. Penyakit Busuk Hitam [Xanthomonas campestris pv. campestris (Pamm.) Dye]
Gejala :
  • Mula-mula di tepi daun terdapat daerah-daerah yang berwarna kuning atau pucat, yang kemudian meluas ke bagian tengah. Didaerah ini tulang-tulang daun berwarna coklat tua atau hitam dan bisa masuk ke dalam batang.
  • Jaringgan helaian daun yang sakit mengering menjadi seperi selaput, dengan tulang-tulang daun berwarna hitam.
  • Umumnya penyakit mulai dari daun-daun bawah dan dapat menyebabkan gugurnya daun satu per satu.
Pengendalian :
  • Menanam benih yang sehat.
  • Pergiliran tanaman.
  • Tanaman dan daun sakit dipendam dalam tanah.
  • Sanitasi persemaian dan kebun, terutama dari kubis-kubis liar.
  • Menanam jenis-jenis yang tahan.
  • Menutup tanah dengan jerami untuk mengurangi penyakit.
4. Penyakit Busuk Basah [Erwinia caratovora pv. caratovora (Jones) Dye]
Gejala :
  • Gejala yang umum adalah busuk basah, berwarna coklat atau kehitaman, pada daun, batang dan umbi.
  • Pada bagian terinfeksi mula-mula terjadi becak kebasahan. Becak membesar dan mengendap (melekuk), bentuknya tidak teratur, berwarna coklat tua kehitaman.
  • Jika kelembaban tinggi, jaringan yang sakit tampak kebasahan, berwarna krem atau kecoklatan, dan tampak agak berbutir-butir halus.
  • Disekitar bagian yang sakit terjadi pembentukan pigmen coklat tua atau hitam.
Pengendalian :
  • Sanitasi
  • Jarak tanam tidak terlalu rapat
  • Menghindari terjadinya luka yang tidak perlu
  • Pengendalian pasca panen
5. Penyakit Kaki Hitam [Phoma lingam (Tode ex Fr.) Desm.]
Gejala :
  • Kanker memanjang pada pangkal batang, mula-mula berwarna coklat muda, kemudian mejadi kehitaman, yang sering dikelilingi oleh batas berwarna ungu.
  • Dibagian tengah luka terdapat titik-titik hitam yang terdiri dari piknidium jamur penyebab penyakit.
  • Kanker dapat meluas sehingga batang bergelang.
  • Bagian dalam batang busuk kering berwarna coklat.
  • Mula-mula terdapat becak warna pucat dengan batas kurang jelas yang menjadi becak bulat dengan warna kelabu ditengah.
  • Daun-daun yang layu biasanya tetap bergantung pada tanaman, sedangkan daun-daun yang masih segar sering mempunyai tepai berwarna kemerahan.
  • Pada tanaman penghasil benih, penyakit dapat timbul pada polongan (buah), dan biji yang terinfeksi menjadi keriput.
  • Perakaran yang sakit akan rusak sedikit demi sedikit sehingga tanaman menjadi layu dan kemudian mati.
Pengendalian :
  • Pemencaran penyakit ke daerah yang belum terjangkit harus dicegah.
  • Menanam benih yang sehat.
  • Sanitasi pertanaman
  • Tidak membuat persemaian di tanah yang mungkin mengandung penyebab penyakit.
»»  Baca Selengkapnya...